Perkembangan teknologi penentuan posisi dengan satelit Global Navigation Satellite System (GNSS) memunculkan sistem pengadaan titik kontrol dasar moderen sebagai referensi penentuan posisi untuk pengukuran dan pemetaan yang bersifat aktif, terus menerus dan dapat diakses secara real time. Sistem titik kontrol moderen tersebut adalah CORS yang merupakan kependekan dari Continuosly Operating Reference Stations. Di berbagai negara, CORS telah berkembang pesat dan pemanfaatannya selain untuk titik kontrol/referensi yang bersifat aktif dalam survei pemetaan juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi. Di berbagai institusi di Indonesia CORS juga telah mulai dikembangkan seperti misalnya di BPN-RI (Badan Pertanahan Nasional RI) dengan JRSP (Jaringan Referensi Satelit Pertanahan), di Bakosurtanal, di Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Teknik UGM, dan di Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. Teknologi sistem CORS ini relatif baru di Indonesia sehingga belum banyak dikenal oleh masyarakat termasuk masyarakat yang berkecimpung dalam survey pemetaan sekalipun. Dengan mulai berkembangnya CORS di Indonesia dan mulai ada beberapa institusi yang membangun dan mengembangkan sistem CORS, kiranya perlu dipikirkan bagaimana koordinasinya ? Juga perlu dipikirkan bagaimana caranya atau aturan mainnya kalau masyarakat pengguna survey pemetaan lain di luar institusi penyelenggara ingin menggunakan CORS yang sudah tersedia?.
Di suatu perbincangan bersama beberapa praktisi Surveyor di berbagai Kantor Pertanahan dalam acara workshop dan Seminar Nasional tentang GNSS CORSatau yang lebih dikenal dengan GPS RTK Terbaru yang diselenggarakan Universitas Gajah Mada. Banyak praktisi yang mengeluhkan bahwa masih ada beberapa praktisi yang belum memahami konsep dasar dari GPS RTK, Bahkan ada yang belum pernah memegang alatnya sama sekali. Mungkin bagi mereka hal ini aneh, Sejak saat itu, saya bertekad untuk belajar mengenai GPS RTK, kebetulan di Kantor tergolong belum lengkap untuk seri GPS RTK ini, dan saya berniat untuk berbagi pengetahuan(mensharekannya) dalam bahasa yang mudah dicerna kepada rekan kantor pertanahan kab/kota.

Apakah yang dimaksud dengan GPS RTK?

RTK memiliki kepanjangan Real Time Kinematik, artinya koordinat titik dapat kita peroleh secara Real time dalam Koordinat UTM ataupun Lintang dan Bujur tanpa melalui pemrosesan baseline. Metode RTK ini berbeda dengan metode Statik, Karena pada metode statik koordinat baru diperoleh setelah dilakukan pemrosesan baseline (Post Processing). GPS RTK memiliki ketelitian yang tinggi yaitu dalam fraksi milimeter (1-5 mm).

GPS RTK Terdiri atas apa saja?

Setiap pengukuran koordinat titik menggunakan GPS metode RTK, harus menggunakan minimal 2 buah alat GPS yang memiliki fungsi sebagai :
a. Base :


Pada alat GPS yang berfungsi sebagai base, maka alat GPS Tidak digerakkan posisinya ( diam).Base didirikan diatas titik yang sudah diketahui secara pasti nilai koordinatnya( misal: didirikan diatas titik Bakosurtanal Orde 0) dan koordinat titik bakosurtanal tersebut diinputkan dalam alat GPS base.

b. Rover :


Pada alat GPS yang berfungsi sebagai rover, Posisi GPS dapat digerakkan sesuai dengan detil yang diinginkan oleh surveyor (misal pada pengukuran persil tanah, maka rover didirikan pada pojok pojok bidang tanah)

Apa yang menghubungkan antara base dan Rover ?




Yang menghubungkan antara base dan rover adalah SInyal radio. Sinyal radio berfungsi untuk memancarkan nilai koreksi dari base ke rover. Saat ini, sinyal radio bisa dipancarkan menggunakan berbagai macam cara yaitu menggunakan Antena radio , GSM , ataupun sinyal internet. Jika menggunakan Antena radio, maka diusahakan sebelum pengukuran, frekwensi radio di base dan rover sudah disamakan terkebih dahulu.Antenna radio hanya mampu memancarkan sinyal sejauh 3 km saja ( Jika lebih jauh maka bisa digunakan alat repeater)

Bagaimana mengeset alat GPS RTK ?

Alat yang utama dalam GPS RTK adalah Receiver GPS, Pada alat ini terdapat beberapa slot yang menghubungkan kabel ke beberapa perlengkapan pendukung GPS. Selain itu pada alat ini juga terdapat Card yang mampu menyimpan data hasil perekaman satelit ( dalam format RINEX atau DAT).
Pada gambar dibawah ini disajikan receiver GPS merek Trimble beserta peralatan pendukung GPS :



Keterangan :
1.ANtena GPS : berfungsi menangkap sinyal satelit
2. Receiver GPS : Tempat perekaman data ke dalam card.
3. Controller GPS : untuk melakukan setting Job, configurasi, dan pengukuran GPS
4. Modem Radio : menghubungkan antara antenna radio dan receiver GPS
5. Baterai Eksternal : SUmber tenaga untuk receiver GPS
6. Aki : SUmber tenaga untuk modem radio

Apa saja Kegunaan GPS RTK ?

Aplikasi yang dilayani oleh GPS RTK cukup beragam diantaranya adalah Stake Out, Penentuan dan rekonstruksi batas persil tanah, Survei pertambangan, Survei rekayasa, dan aplikasi lainnya yang membutuhkan posisi titik koordinat secara cepat dan dalam ketelitian centimeter.

Perkembangan GPS RTK saat ini?

Karena untuk melakukan pengukuran GPS RTK, harus digunakan minimal 2 alat GPS(base dan Rover) dimana satu alat GPS saja memiliki harga yang terbilang mahal ( 150 juta – 300 juta). Maka saat ini dikembangkanlah GPS CORS yaitu suatu GPS yang memiliki fungsi sebagai base yang dapat menangkap sinyal satelit secara kontinu dalam 24 jam.

Untuk tingkat Universitas, GPS CORS SUdah dimiliki oleh Teknik geodesi UGM, ITS, dan ITB.1 buah alat GPS CORS dapat memancarkan sinyal radio sejauh 20 km.Rencana nya BPN akan membeli alat CORS ini sebanyak 30 buah untuk mencover wilayah di Sumatra dan Jawa. Data CORS ini kemudian dapat diakses secara umum, sehingga setiap perusahaan dapat mendownload data GPS CORS dari BPN sebagai Base, dan setiap instansi cukup membeli 1 GPS saja yang difungsikan sebagai rover tanpa harus membeli 1 GPS lagi sebagai base.



Demikian penjelasan dari saya mengenai GPS RTK, semoga membantu rekan2 untuk lebih mendalami ilmu Ukur Tanah terutama di bidang GPS RTK.